LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“Menentukan Beda Potensial pada Sel Volta”

Disusun oleh:
Jauzia Sita Nirmala (17/ XII IPA 7)
SMA NEGERI 1 KLATEN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang telah membantu
proses penulisan makalah mengenai hasil praktikum kimia menentukan potensial sel pada sel volta dari awal hingga akhir, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan umumnya bagi kita semua. Penulis sadar masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Penulis
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Sel volta banyak sekali
digunakan pada kehidupan sehari-hari. Sel volta yang biasa digunakan pada
kehidupan manusia seperti jenis-jenis baterai dan aki (accu). Baterai dan aki
sangatlah berbeda, perbedaan ini dapat dilihat dari setelah pemakaian kedua
benda tersebut. Baterai apabila sudah terpakai tidak dapat digunakan lagi
karena sudah tidak ada lagi arus listrik pada baterai tersebut. Sedangkan, aki
apabila arus listriknya sudah habis dapat diisi lagi dengan mengalirkan arus
listrik. Melalui proses percobaan sel volta, kita dapat mengukur potensial sel yang
diuji kemudian membandingkan hasil pengukuran berdasarkan perhitungan.
2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan
ini adalah untuk menentukan beda
potensial pada sel volta.
LANDASAN TEORI
·
Sel Volta
Luigi Galvani dan Alexandro Volta menemukan
prinsip pembentukan energi listrik dari reaksi kimia yang terjadi dalam suatu
alat yang kini dikenal sebagai sel Galvani atau sel Volta dimana terjadi reaksi
oksidasi dan reduksi yang menghasilkan arus listrik.
Katoda (+) : reduksi
Anoda (-) : oksidasi
Sel volta merupakan suatu sel elektrokimia
yang mengubah zat kimia menjadi energi listrik. Dalam sel volta reduktor dan
oksidatornya dipisahkan sehingga pemindahan tidak terjadi secara langsung
tetapi melalui kawat penghantar. Zink, tembaga, dan magnesium merupakan
elektroda. Terdapat 2 jenis elektroda yaitu Katode (+) tempat terjadinya
reduksi sedangkan pada anode (-) tempat terjadinya oksidasi.
Potensial elektroda
sel dapat ditentukan melalui persamaan :
E° sel = E° reduksi -
E° oksidasi
E° sel = E° katode -
E° anode
E° sel = E° besar -
E° kecil
Prinsip-prinsip sel volta :
1. Di dalam sel volta reaksi kimianya mengandung arus
listrik, reaksi terjadi secara spontan.
2. Terjadi perubahan dari energi kimia menjadi energi
listrik.
3. Pada anode, terjadi reaksi oksidasi dan bermuatan negatif
(-).
4. Pada katode, terjadi reaksi reduksi dan bermuatan positif
(+).
5. Elektron mengalir dari anode menuju katode
·
Jembatan Garam
Jembatan garam
dapat dibuat dengan melarutkan garam-garam yang mudah larut dalam air, pada
larutan agar-agar atau dengan mencelupkan kertas saring pada larutan garam.
Fungsi jembatan garam :
1. Menyeimbangkan kelebihan jumlah ion pada kedua elektroda
2. Membuat rangkaian tertutup sehingga terjadi aliran
elektron yang melibatkan beda potensial sel dapat terbaca di voltmeter/avometer
·
Elektroda Sel Galvani
Elektroda dalam sel Galvani terbalik
dengan elektroda sel elektrolisis. Dalam sel Galvani:
-Anoda adalah elektroda dimana terjadi reaksi
oksidasi (kehilangan elektron). Anoda menarik anion.
-Katoda adalah elektroda dimana terjadi reaksi
reduksi (menerima elektron). Katoda menarik kation.
· Perhitungan
Potensial Standar
Potensial listrik
standar dapat ditentukan dengan menggunakan tabel potensial standar setengah
sel. Langkah pertama adalah mengetahui logam apa yang bereaksi dalam sel.
Kemudian mencari potensial elektroda standar (E0) dalam volt,
dari masing-masing dua setengah reaksi.
·
Potensial Sel
Sel volta menjadikan perubahan energi bebas reaksi
spontan menjadi energi listrik
Energi
listrik ini berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua elektroda
(voltase) atau disebut juga potensial sel (Esel) atau gaya electromotive (emf)
Untuk proses spontan Esel > 0, semakin positif Esel
semakin banyak kerja yang bisa dilakukan oleh sel
Satuan yang dgunakan 1 V = 1 J/C
Potensial sel sangat dipengaruhi oleh suhu dan
konsentrasi, oleh karena itu potensial sel standar diukur pada keadaan standar
(298 K, 1 atm untuk gas, 1 M untuk larutan dan padatan murni untuk solid).
·
Elektroda
Elektroda terbagi menjadi dua jenis yaitu anoda dan
katoda.
Setengah
reaksi oksidasi terjadi di anoda. Elektron diberikan oleh senyawa teroksidasi
(zat pereduksi) dan meninggalkan sel melalui anoda.
Setengah reaksi reduksi terjadi di katoda. Elektron
diambil oleh senyawa tereduksi (zat pengoksidasi) dan masuk sel melalui katoda.
Setengah sel oksidasi: anoda berupa batang logam Zn
dicelupkan dalam ZnSO4
Setengah sel reduksi: katoda berupa batang logam Cu
dicelupkan dalam CuSO4
Terbentuk muatan relatif pada kedua elektroda dimana
anoda bermuatan negatif dan katoda bermuatan positif.
Kedua sel juga dihubungkan oleh jembatan garam yaitu
tabung berbentuk U terbalik berisi pasta elektrolit yang tidak bereaksi dengan
sel redoks gunanya untuk menyeimbangkan muatan ion (kation dan anion)
Dimungkinkan menggunakan elektroda inaktif yang tidak
ikut bereaksi dalam sel volta ini misalnya grafit dan platinum.
·
Notasi Sel Volta
Sel Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati
(untuk sel Zn/Cu2+)
Zn(s)|Zn2+(aq)║Cu2+(aq)|Cu(s)
Bagian anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan disebelah
kiri bagian katoda.
Garis lurus menunjukkan batas fasa yaitu adanya fasa yang
berbeda (aqueous vs solid) jika fasanya sama maka digunakan tanda koma.
Untuk elektroda yang tidak bereaksi ditulis dalam notasi
diujung kiri dan ujung kanan.
PROSES PENELITIAN
1.
Persiapan
Sebelum melakukan penelitian ini terlebih dahulu kami
menyiapkan alat-alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, yakni:
-Beker
Gelas
-Elektroda
Cu, Zn, Mg, Pb, Fe
-Avometer
-Amplas
-Kabel
dengan penjepit buaya
-Larutan
ZnSO4 1M
-Larutan
MgSO4 1 M
-Larutan
Pb(NO3)2 1 M
-Larutan
CuSO4 1 M
-Larutan
FeSO4 1 M
2.
Langkah Kerja
-Menggosok elektroda Cu dan Zn sampai bersih
menggunakan amplas.
-Mengisi beker gelas masing-masing dengan larutan
ZnSO4 1 M dan larutan CuSO4.
-Mencelupkan jembatan garam hingga semua tercelup ke
dalam larutan NaCl.
-Memasukkan jembatan garam ke dalam beker gelas
hingga kedua ujungnya tercelup dalam masing-masing larutan.
-Menjepit elektroda Zn dan Cu dengan jepitan buaya
dan menyambungkannya dengan voltameter pada skala satu volt.
-Mencatat perubahan tegangan listrik pada voltmeter.
-Mengulangi percobaan dengan larutan dan eletroda yang
lain dengan cara yang sama:
Percobaan 2 :
larutan MgSO4 dan larutan CuSO4
Percobaan 3 :
larutan MgSO4 dan larutan ZnSO4
Percobaan 4 :
larutan ZnSO4 dan larutan Pb(NO3)2
Percobaan 5 : larutan
MgSO4 dan larutan Pb(NO3)2
Percobaan 6 :
larutan FeSO4 dan larutan CuSO4
3.
Hasil pengamatan
No.
|
Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
25 ml ZnSO4 25 ml dengan ml
larutan CuSO4
|
Beda potensial = 0,68 volt
|
2.
|
25 ml MgSO4 25 ml dengan ml
larutan CuSO4
|
Beda potensial = 0,70 volt
|
3.
|
25 ml MgSO4 25 ml dengan ml
larutan ZnSO4
|
Beda potensial = 0,02 volt
|
4.
|
25 ml ZnSO4 25 ml dengan ml
larutan Pb(NO3)2
|
Beda potensial = 0,38 volt
|
5.
|
25 ml MgSO4 25 ml dengan ml
larutan Pb(NO3)2
|
Beda potensial = 0,34 volt
|
6.
|
25 ml FeSO4 25 ml dengan ml
larutan CuSO4
|
Beda potensial = 0,30 volt
|
PEMBAHASAN
1. Notasi sel untuk:
Percobaan 1 adalah : Zn
| Zn2+ || Cu2+ | Cu
Percobaan 2 adalah : Mg | Mg2+ || Cu2+
| Cu
Percobaan 3 adalah : Mg | Mg2+ || Zn2+
| Zn
Percobaan 4 adalah : Zn | Zn2+ || Pb2+
Pb
Percobaan 5 adalah :Mg | Mg2+ || Pb2+
| Pb
Percobaan 6 adalah : Fe | Fe2+ || Cu2+
| Cu
2. Dengan menggunakan potensial elektroda
standar , hitung percobaan di atas!
Potensial soal percobaan 1 adalah :
Anode (oksidasi) : Zn → Zn2+ + 2e- E0 = +0,76 V

E0sel
= +1,10 V
Potensial soal percobaan 2 adalah :
Anode (oksidasi) : Mg → Mg2+ + 2e- E0 = +2,38 V

E0sel
= +2,72 V
Potensial soal percobaan 3 adalah :
Anode (oksidasi) : Mg → Mg2+ + 2e- E0 = +2,38 V

E0sel
= +1,62 V
Potensial soal percobaan 4 adalah :
Anode (oksidasi) : Zn → Zn2+ + 2e- E0 = +0,76 V

E0sel
= +0,63 V
Potensial soal percobaan 5 adalah :
Anode (oksidasi) : Mg → Mg2+ + 2e- E0 = + 2,38 V

E0sel = +2,25 V
Potensial soal percobaan 6 adalah :
Anode (oksidasi) : Fe → Fe2+ + 2e- E0
= +0,41 V

E0sel
= +0,75 V
3. Bagaimanakah harga potensial sel hasil
percobaan dibandingkan dengan potensial sel hasil perhitungan yang berdasarkan
potensial elektroda standar?
Harga potensial sel hasil percobaan apabila
dibandingkan dengan potensial sel hasil perhitungan yang berdasarkan potensial
elektroda standar berbeda. Hal seperti inidapat terjadi karena beberapa faktor.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah
bahwa berbeda jenis larutan, berbeda pula beda potensial yang diperoleh. Pada
proses percobaan juga tidak selalu diperoleh hasil yang tepat seperti pada
potensial standar. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti:
a.
Kurang teliti dalam membuat larutan serta saat penimbangan
b.
Larutan yang digunakan tidak
tepat 1 M konsentrasinya
c.
Larutan sudah bercampur dengan larutan yang lain saat peneliti melakukan
percobaan
d.
Kurang bersihnya
elektroda yang digunakan walaupun telah dilakukan pengamplasan
e.
Voltmeter tidak
langsung menunjukkan dengan tetap dan jarum diam pada satu angka, namun ada
pergerakan yang terjadi pada jarum sehingga kurang akurat dalam menentukan beda
potensialnya.
No comments:
Post a Comment