Deskripsi
foto :
Pada gambar merupakan Croissant Anzuki
yang dijual oleh Parsley Bakery and Cake Shop. Produk tersebut termasuk salah
satu jenis Pastry dan / Laminated Product Bakery terlihat dari
strukturnya yang berlapis-lapis apabila produk disobek. Produk disebut Anzuki
karena digunakan kacang azuki atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut kacang
tolo merah sebagai isiannya setelah dihaluskan. Produk memiliki tekstur agak chewy. Sesuai dengan teori menurut Hui
(2006) bahwa Croissant tidak se-chewy Danish, juga tidak sekeras dan tidak punya sensasi waxy di mulut seperti puff pastry karena
menggunakan Shortening dengan SFI
relatif rendah.
1.a. Nama produk : Croissant Anzuki
1.b. Tanggal foto : 11 April 2017
1.c. Expired date produk : 12 April 2017
1.d. Harga produk : Rp. 18.000,-
1.e. Nama toko : Parsley Bakery and Cake Shop
2. Keterangan
Produk :
2.a. Termasuk kelompok Laminated Product Bakery dan / Rolled-in Dough Products
2.a. Termasuk kelompok Laminated Product Bakery dan / Rolled-in Dough Products
2.b. Resep :
·
Menurut teori
·
Menurut
praktik
Step by Step Croissant Renyah &
Lezat
Sumber:
justtryandtaste.com
Untuk sekitar 15 - 16
croissant
Bahan:
-
2 1/2 sendok teh ragi instan
-
500 gram tepung terigu protein tinggi + sedikit tepung terigu untuk taburan
meja
-
110 ml air hangat
-
110 ml susu dingin
-
20 gram garam halus
-
70 gram gula pasir halus
-
250 gram mentega tawar (unsalted butter). Masukkan
mentega ke dalam kulkas di bagian chiller agar mengeras.
Untuk olesan:
-
1 kuning telur
-
1 sendok makan susu cair
2.c. Cara pembuatannya.:
Pada
pembuatan croissant, yang membedakan caranya terutama adalah pada proses
pembuatan lapisannya. Menurut Hui (2006), croissant termasuk dalam laminated product dengan susunan
berlapis-lapis yang dibuat dengan menggunakan shortening. Lapisan shortening
tersebut diratakan di pusat lapisan adonan. Salah satu sisi dilipat ke tengah
membentuk buku. Adonan kemudian didinginkan dalam kulkas untuk mengeraskan
lemak. Setelah pendinginan, adonan dibuka dan proses diulang beberapa kali.
Adonan yang sudah selesai memiliki lapisan antara 45 hingga 60 lapisan.
Croissant yang sudah jadi produknya lebih lembut
dibanding Danish, atau puff pastry dan dibutuhkan lemak dengan
solid rendah (SFI shortening yang
digunakan pada suhu 33.3ºC bernilai 19). Sehingga diperoleh Croissant tidak se-chewy Danish, juga tidak sekeras dan
tidak punya sensasi waxy di mulut
seperti puff pastry. Roll-in fat yang
digunakan tidak boleh terlalu keras agar tidak merusak lapisan adonan. Lemak
juga tidak boleh terlalu lunak karena bila terlalu lunak dapat merembes ke
dalam adonan dan merusak integritas adonan. (Hui, 2006)
Untuk menjaga kelembutan yang diinginkan, biasanya
lemak yang digunakan juga mengandung emulsifier untuk meningkatkan masa simpan
dari produk jadinya. Pada croissant, komposisi berdasar karbohidrat atau
protein tidak bisa menggantikan lemak sebagai media laminasi karena sifatnya
yang hidrofilik sehingga tidak bisa membentuk sebuah lapisan, sehingga
emulsifier digunakan sebagai alternatif untuk formulasi produk dengan kandungan
lemak yang dikurangi. (Kazier dan Dyer, 1995).
Pada prinsipnya, cara
pembuatan yang dilakukan menurut resep dari Endang Indriani di bawah ini sesuai
dengan teori yang ada (Menurut Hui, 2006) dan apabila membandingkan produk
dengan hasil praktik sturuktur hampir
mirip dan mungkin hanya berbeda pada pembentukan produk akhirnya (bentuk
akhir produk).
Menurut praktik:
Cara membuat:
1 hari sebelumnya....
Membuat sponge (pre-fermentasi)
Dalam mangkuk ukuran
sedang, masukkan ragi, 100 gram tepung terigu, dan air hangat. Aduk rata. Tutup
permukaan mangkuk dengan plastik transparan (plastic wrap), kemudian
letakkan di tempat hangat (meja dapur) dan biarkan hingga mengembang menjadi
minimal 1 1/2 kalinya. Adonan terlihat aktif ditunjukkan dengan gelembung yang
banyak.
Siapkan mangkuk besar,
masukkan sisa tepung terigu, susu, garam dan gula ke dalamnya, aduk rata.
Tambahkan adonan sponge (pre-fermentasi) yang telah
mengembang. Kemudian mulailah untuk menguleni adonan. Caranya, tekuk
jari-jemari anda ke dalam seperti sendok/hook, kemudian mulailah
mencampur adonan dengan menyendokkan bagian bawah adonan dan mencampurkannya ke
atas sambil adonan ditekan. Putar-putarkan mangkuk adonan (bukan adonannya)
sehingga semua sisi adonan teruleni dengan baik. Kita harus menguleni adonan
hingga tercampur baik, membentuk satu gumpalan adonan yang kasar. Proses ini
memang agak sulit karena adonan agak keras, liat dan sulit untuk
ditaklukkan.
Jika telah menjadi satu bola kasar, pindahkan ke meja datar yang telah ditaburi dengan tepung terigu. Uleni adonan hingga benar-benar menyatu, tidak tercerai-berai atau kering. Permukaan adonan tidak smooth atau licin ya, tetapi kasar dan bergerinjal. Uleni kira-kira 5 menit, hingga menyatu dan bentuk menjadi satu bola kasar. Jika anda menggunakan mikser heavy-duty, maka masukkan semua bahan ke dalam mangkuk kemudian giling dengan kecepatan paling rendah menggunakan hook untuk menggiling adonan, selama 2 menit.
Olesi mangkuk bekas menguleni adonan tadi dengan minyak, letakkan adonan di mangkuk, tutup dengan plastik transparan rapat-rapat atau masukkan adonan ke dalam plastik besar, ikat rapat. Masukkan ke dalam kulkas (chiller) dan biarkan semalaman.
Jika telah menjadi satu bola kasar, pindahkan ke meja datar yang telah ditaburi dengan tepung terigu. Uleni adonan hingga benar-benar menyatu, tidak tercerai-berai atau kering. Permukaan adonan tidak smooth atau licin ya, tetapi kasar dan bergerinjal. Uleni kira-kira 5 menit, hingga menyatu dan bentuk menjadi satu bola kasar. Jika anda menggunakan mikser heavy-duty, maka masukkan semua bahan ke dalam mangkuk kemudian giling dengan kecepatan paling rendah menggunakan hook untuk menggiling adonan, selama 2 menit.
Olesi mangkuk bekas menguleni adonan tadi dengan minyak, letakkan adonan di mangkuk, tutup dengan plastik transparan rapat-rapat atau masukkan adonan ke dalam plastik besar, ikat rapat. Masukkan ke dalam kulkas (chiller) dan biarkan semalaman.
Hari selanjutnya....
Letakkan selembar plastik wrap diatas
meja datar (pakailah plastik agak panjang), taburi permukaan plastik dengan
tepung sedikit, letakkan mentega keras diatasnya, taburi lagi dengan sedikit
tepung. Tekuk plastik di kiri dan kanan mentega ke
tengah, sehingga mentega tertutup plastik. Gilas mentega dengan ketebalan + 1
cm, jika mentega yang anda gunakan lembek (suhu ruang) maka anda akan terlalu
sulit untuk membentuknya. Bentuk mentega menjadi segempat. Kemudian masukkan ke
dalam kulkas kembali.
Keluarkan adonan semalam
dari dalam kulkas, letakkan di atas meja datar yang telah ditaburi tepung,
kempiskan adonan dengan menggilasnya menggunakan penggilas kayu. Taburi
permukaan adonan dan kayu penggilas dengan sedikit tepung terigu kemudian
gilaslah adonan menjadi empat persegi panjang dengan tebal kira-kira 1 cm.
Bersihkan sisa tepung yang berlebihan kemudian letakkan mentega yang telah
dilepas dari plastiknya ke tengah-tengah adonan. Tekuk bagian kiri dan kanan
adonan, sehingga menutupi mentega.
Taburi tepung pada permukaan
adonan, kemudian gilas adonan (selalu gilas dengan cara menggerakkan kayu
penggilas menjauhi badan anda). Gilas adonan membentuk empat persegi panjang
dengan ukuran kira-kira 60 x 40 cm. Kemudian tekuk bagian sisi kiri dan kanan
adonan (lipatan 1), tekuk kembali sisi kiri dan kanan (lipatan 2), kemudian
lipat adonan seperti melipat buku (lipatan 3) sehingga kedua sisi adonan
bertemu menjadi satu. Kemudian letakkan adonan dengan sisi lipatan di samping,
gilas kembali adonan seperti semula dengan ukuran yang sama. Lipat kembali
adonan seperti diatas, kemudian bungkus dengan plastik wrap dan masukkan ke
kulkas di rak bawah (chiller) selama 30 menit - 1 jam.
Catatan:
Catatan:
Saat menggilas adonan, ada kemungkinan mentega
keluar dari adonan sehingga menyulitkan kita menggilas, karena itu selalu
taburi meja kerja anda dengan tepung, selain membuat adonan tidak menempel di
meja juga untuk menutupi mentega yang keluar.
Buat pola cetakan untuk croissant
menggunakan kertas karton/kertas tebal lainnya. Bentuk segitiga sama sisi
dengan ukuran 17,5 x 17,5 x 15 cm. Kemudian keluarkan adonan dari dalam
kulkas, letakkan di meja datar yang telah ditaburi tepung, gilas menjadi adonan
dengan ukuran kira-kira panjang 70 cm, lebar 30 cm, ketebalan 4 mm. Rapikan
sisi-sisinya yang tidak rata, letakkan pola segitiga di permukaan adonan dan
potong-potong adonan mengikuti pola.
Membentuk croissant
Membentuk croissant
Letakkan sebuah potongan
adonan di permukaan meja yang telah ditaburi sedikit tepung, sisi dasar
segitiga menghadap ke anda. Gulung adonan menjauhi badan anda, kemudian
letakkan ujung sudut segitiga di bagian bawah croissant, agar tidak mudah lepas
dan terbuka. Letakkan croissant di dalam loyang yang telah dialasi dengan
kertas roti/kertas baking, beri jarak antar croissant. Tutup dengan plastik
wrap dan biarkan di suhu hangat/suhu ruang hingga croissant mengembang 2 kali
lipat (1 - 2 jam).
Panaskan oven dengan suhu
200'C. Untuk glaze/pelapis
permukaan croissant, kocok kuning telur dengan susu cair. Olesi perlahan pada
permukaan croissant, jangan mengoleskan pada sisi potongan, karena susu+telur
akan melekat dan menghambat croissant mekar membentuk lapisan. Panggang
croissant menggunakan rak pemanggang tengah selama 10 menit, ketika mereka mengembang
dan mulai berubah warna, kurangi panas oven menjadi 150'C dan lanjutkan
memanggang selama 20 - 25 menit, atau hingga benar-benar mengembang dan
berwarna coklat keemasan.
Keluarkan dari oven, dinginkan di rak kawat dan tata croissant berdampingan dan tidak bersentuhan satu sama lain.
Referensi
Hui, Y. H. 2006. Bakery Products Science and Technology.
Oxford: Blackwell Publishing
Ltd.
Kazier H, Dyer B. 1995.
Reduced-fat pastry margarine for laminated dough in puff, Danish and
croissant applications. Cereal Foods World. 40:363-365.
No comments:
Post a Comment